Laman

Sabtu, 07 Mei 2011

Kehamilan Dengan Diabetes Melitus

Kehamilan Dengan Diabetes Melitus Berdasarkan pola makanan di Indonesia, tidak banyak dijumpai kehamilan disertai diabetes melitus, hanya sekitar 0,7-1%. Kecurigaan terhadap kemungkinan hamil dengan diabetes melitus: 1. Sejarah kehamilan: • Penderita gemuk, sejarah keluarga banyak diabetes melitus. • Persalinan dengan berat bayi di atas 4 kg. • Kejadian abortus berulang tanpa sebab, sampai terjadi kematian janin dalam rahim. 2. Pada pemeriksaan akan dijumpai: a. Umur hamil di atas 30 tahun. b. Disertai: - Gemuk dan berat badan lebih. - Hipertensi. - Kehamilan dengan komplikasi: • Hidramnion. • Kesan makrosomia. • Pre-eklampsia-eklampsia. c. Komplikasi dapat terjadi: • Nefropati. • Retinopati. • Penyakit jantung koroner. • Gagal ginjal-total. Dasar diagnosis kehamilan pada diabetes melitus Diagnosis ditegakkan berdasarkan: a. Sejarah keluarga dengan diabetes mellitus. b. Kehamilan dengan sejarah abortus, kematian janin, atau bayi besar di atas 4 kg. c. Pemeriksaan alfa foto protein untuk mencari kemungkinan kelainan kongenital atau neurologic. d. Pemeriksaan gula darah di atas 140 mg/liter. e. Hasil glukosa toleransi tes abnormal: - Puasa kurang 90. - Jam 1 kurang 165. - Jam 2 kurang 145. - Jam 3 kurang 125. f. Kehamilan dengan cacat jasmani. Pengaruh timbal balik diabetes melitus dan kehamilan. Konsep pengaruh tersebut adalah: a. Hiperglisemia darah ibu terutama trimester I yang dengan bebas dapat masuk ke darah janin. b. Kompensasi janin adalah meningkatkan pengeluaran insulin sehingga dapat mempergunakan situasi hiperglisemia. c. Situasi hiperglisemia darah janin dapat menimbulkan berbagai penyulit: - Gangguan pertumbuhan alat vital central nervus system - Kelainan kongenital. - Janin besar makrosemia. - Gangguan sistem pembuluh darah plasenta dan menimbulkan kematian janin dalam rahim. d. Pascapartus situasi hiperglisemia darah menghilang dan menimbulkan hipoglisemia darah janin Pengaruh kehamilan terhadap diabetes melitus a. Pengendalian diabetes melitus pada kehamilan karena: • Emesis-hiperemesis gravidarum. • Pemakaian glukosa bertambah: • Tumbuh kembang janin dalam rahim. • Hiperplasia dan hipertropi jaringan saat hamil memerlukan glukosa bertambah. • Metabolisme basal ibu meningkat. • Efek insulin dikurangi oleh perubahan hormon: • Estrogen-progesteron. • Plasental laktogen. • Insulinase plasenta merusak insulin ibu. • Terjadi konpensasi pengeluaran insulin janin dari pankreas dan adrenal. b. Situasi hiperglisemia memudahkan infeksi hamil atau kala nifas. Diabetes melitus terhadap kehamilan Pengaruh diabetes melitus terhadap kehamilan dapat dibagi sebagai berikut: 1. Dalam kehamilan a. Insufisiensi plasenta menyebabkan: • Abortus-prematuritas. • Kematian janin dalam rahim. • Kelainan kongenital meningkat b. Komplikasi kehamilan dengan D.M.: • Hidramnion. • Mekrosomia diikuti kelainan letak janin. • Pre-eklampsia dan eklampsia. 2. Pengaruh diabetes melitus terhadap persalinan • Inersia uteri primer dan sekunder • Persalinan operatif makrosomia 3. Pengaruhnya terhadap masa nifas • Mudah terjadi infeksi sampai sepsis. 4. Pengaruh diabetes melitus terhadap janin • Gangguan insufisiensi placenta: • Abortus sampai kematian janin dalam rahim. • Makrosomia dengan komplikasinya. • Dismaturitas dan meningkatnya kematian neonates kelainan kongenital. • Kelainan neorologis sampai IQ rendah. • Kematangan paru terhambat menimbulkan RDS, asfiksia, dan lahir mati. Pustaka Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri, ginekologi, dan KB Oleh Ida Bagus Gde Manuaba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar