Laman

Sabtu, 07 Mei 2011

Selaput Janin (Amnion Dan Korion)

Selaput Janin (Amnion Dan Korion) Pada minggu-minggu pertama perkembangan, vili meliputi seluruh lingkaran permukaan korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, viii pada kutub embrional membentuk struktur korion lebat seperti semak-semak (korion frondosum) sementara. Sementara itu, viii pada kutub embrional mengalami dcgenerasi, menjadi tipis dan halus disebut korion laeve. Seluruh jaringan endometrium yang telah mengalami reaksi desidua, juga mencerminkan perbedaan kutub embrional dan abembrional, yaitu: 1. Desidua di atas korion frondosum menjadi desidua basalis. 2. Desidua yang meliputi embrioblas/kantong janin di atas korion laeve menjadi desidua kapsularis. 3. Desidua di sisi/bagian uterus yang abembrional menjadi desidua parietal is. Antara membran korion dan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat menyatunya membran amnion dan membran korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran korion-amnion (amniochorionic membranea). Kavum uteri juga terisi oleh konsepsi sehingga tertutup oleh menyatunya korion laeve dengan desidua parietalis. CAIRAN AMNION Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Di dalam rongga ruangan ini terdapat cairan amnion (likuor amnii). Cairan amnion diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput amnion atau plasenta yang kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion. Fungsi cairan amnion: 1. Proteksi: melindungi janin terhadap trauma dari luar. 2. Mobilisasi: memungkinkan ruang gerak bagi janin. 3. Homeostasis: menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin. 4. Mekanik: menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin (terutama pada persalinan). 5. Pada persalinan, membersihkan atau melicinkan jalan lahir dengan cairan steril sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir. Keadaan normal cairan amnion: 1. Pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc. 2. Keadaan jernih agak keruh. 3. Steril 4. Bau khas, agak manis dan amis. 5. Terdiri atas 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik (protein terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, verniks kaseosa, dan sel-sel epitel. 6. Sirkulasi sekitar 500 cc/jam. Kelainan jumlah cairan amnion: 1. Hidramnion (polihidramnion) Air ketuban berlebihan (>2000 cc). Dapat mengarah pada kecurigaan kelainan kongenital susunan saraf pusat atau sistem pencernaan, atau gangguan sirkulasi, atau hiperaktivitas sistem urinarius janin. 2. Oligohidramnion Air ketuban sedikit (<500 cc). Umumnya kental, keruh, berwarna kuning kehijauan. Prognosis janin buruk. Pustaka Seri Asuhan Kebidanan: Kehamilan Oleh Lily Yulaikhah, SSiT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar